SAMARINDA - Dibukanya pelayanan penerbangan perintis bersubsidi oleh pemerintah sangat meringankan bagi warga jauh dari kota, khususnya warga di wilayah tertinggal, terluar dan terpencil (3T).
"Kita akan pelajari lebih mendalam. Semoga bisa ditambah frekuensi penerbangan dan rutenya. Kolaborasi pusat dan daerah," kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim Abu Helmi pada penerbangan perdana program Subsidi Angkutan Udara Perintis Penumpang Tahun 2020 di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kamis (16/1/2020).
Hal ini penting lanjutnya, sebab wilayah Kaltim masih luas dengan kawasan-kawasan tersebar di kabupaten yang belum terjangkau akses tranportasi. Terkait bantuan biaya transportasi udara ini agar lebih efesien dan mudah/cepat.
Sementara Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menyebutkan 188 rute dengan subsidi sekitar Rp500 miliar. Kaltim mendapat jatah 5 rute dengan subsidi senilai Rp19 miliar lebih.
Sedangkan District Manager Susi Air Samarinda Astrid Siska Pratiwi mengemukakan maskapainya melayani 5 rute penerbangan yang dibagi dua jadwal atau minggu ganjil (week A) dan minggu genap (week B) dengan kisaran tarif dari Rp334.100 hingga Rp463.400.
"Khusus Samarinda - Maratua ini rute baru dibagi dua penerbangan yakni week A untuk Selasa dan Kamis, sedangkan week B khusus Selasa dengan tarif Rp448.000," ujar Siska.
Selain itu, rute angkutan udara perintis 2020 Koordinator Wilayah Kalimantan Timur melayani penerbangan pulang pergi (reguler/PP) Samarinda - Long Apung Malinau, Samarinda - Datah Dawai Mahakam Ulu, Samarinda - Muara Wahau Kutai Timur, Samarinda - Maratua Berau dan Datah Dawai - Melak Kutai Barat.
"Dalam program ini kami siapkan 22 aircraft (pesawat terbang) untuk around di Samarinda. Jenisnya grand caravan. Tiket manual (tidak online) dan reservasi (pemesanan) minimal satu hari sebelum keberangkatan," ungkap Siska.(yans/her/humasprovkaltim)