Sejak dibangun tahun 2011 Bandara Maratua sudah menyelesaikan landas pacu sepanjang 1.600 m dengan lebar 30 meter. Bandara ini mampu didarati oleh pesawat jenis ATR-42 maupun pesawat Hercules milik TNI. Pembangunan Bandara Maratua ini termasuk salah satu proyek yang dikebut oleh Pemprov Kaltim karena lokasinya berada di pulau terluar Indonesia.
Bandara Maratua dibangun dengan beberapa tujuan yaitu pengembangan pariwisata, karena Pulau Maratua merupakan gugusan Kepulauan Derawan yang memiliki pemandangan bawah laut yang cukup indah, sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk datang.
Keberadaan Bandara Maratua juga diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat karena dengan banyaknya wisatawan, maka warga maratua akan memanfaatkan hal tersebut untuk membuka usaha ekonomi produktif, baik menawarkan barang dagangan maupun menyediakan jasa.
Selama ini, wisatawan yang ingin menikmati keindahan wisata bahari di kepulauan Derawan harus menggunakan speed boat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dari Berau, tetapi dengan adanya Bandara tersebut maka waktu tempuh lebih singkat. Selain itu, alasan dibangunnya Bandara Maratua juga sebagai transportasi daerah perbatasan, termasuk untuk memudahkan penempatan logistik TNI demi menjaga pulau terluar NKRI.
WARGA NULAI MEMBONGKAR RUMAHNYA YANG TERKENA PEMBEBASAN LAHAN UNTUK AKSES MASUK KE BANDARA APT.PRANOTO
PELABUHAN PENYEBERANGAN PT. GN (GANI MULYA) DIPERGUNAKAN GUBERNUR DAN ROMBONGAN PADA KUNJUNGAN KERJA DI DESA SEMPAYAU KEC. SANGKULIRANG